Selasa, 23 April 2019

TexasPokerQQ : Data Tidak Cocok, 140 TPS di Jateng Lakukan Perhitungan Ulang Suara



TexasPokerQQ Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Tengah mencatat sebanyak 140 TPS melakukan perhitungan suara ulang. Hal ini dilakukan karena terdapat ketidakcocokan dalam perolehan suara. 

Anik Sholihatun, selaku koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jawa Tengah menjelaskan perhitungan suara ulang ini dikarenakan terdapat indikasi ketidakcocokan perolehan suara baik antar partai politik, antar calon legislatif, antar capres-cawapres dan antar calon DPD. Selain itu, juga terdapat selisih perolehan suara. Untuk 2222 data yang valid maka biasanya dilakukan perhitungan surat suara ulang. 

"Perhitungan ulang di TPS ataupun di kecamatan adalah keputusan atau rekomendasi dari jajaran pengawas pemilu," ucap Anik melalui siaran persnya, Selasa(23/4). 

Dari jumlah itu sebanyak 19 lokasi yang melakukan perhitungan suara ulang di TPS dan sebanyak 121 lokasi yang melakukan perhitungan suara ulang di tingkat kecamatan. 

"Daerahnya antara lain Kabupaten Wonosobo 11, Semarang 10, Klaten 8, Boyolali 11, Kebumen 9, Purbalingga 12 ,  Kota Pekalongan 10, dan lain-lain," jelasnya. Perhitungan ulang ini dilakukan sampai Senin malam kemarin. 

Anik menambahkan, ada sejumlah proses yang harus dilakukan dahulu sebelum dilakukan perhitungan suara ulang, yaitu jika didalam dokumen formulir C-1 ditemukan data yang tidak sesuai maka akan dibuka C Plano. Namun, jika C Plano tetap belum ditemukan validitasnya maka biasanya akan dilakukan perhitungan suara kembali. 

"Walaupun selisih yang didapatkan hanya satu suara, tetap perlu dilakukan perhitungan suara ulang. Satu persatu surat suara dilihat, dihitung dan dicatat kembali dalam rekapan perolehan suara. Selain Panwascam, juga ada saksi peserta pemilu yang ikut dalam rapat pleno itu," ucapnya.

Senin, 22 April 2019

TexasPokerQQ : Terungkapnya Kasus Mayat Dalam Koper Dari Informasi Seorang Anak Kecil



TexasPokerQQ Terungkapnya pelaku pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper bernama Budi Hartanto(28) ternyata berdasarkan informasi dari seorang anak kecil di sekitar tempat kejadian. 

Tepatnya di warung kopi pelaku yang berada di Jalan Surya, Desa Sambi, RT 2 RW 2 Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. 

 AKBP Leonard Sinambela, selaku Kasubdit III Jatanras Polda Jatim menjelaskan awal mula titik terang terungkapnya pelaku dalam kasus mayat dalam koper. 

"Setelah magrib itu ada informasi dari warga setempat, awalnya anak kecil yang memberikan pernyataan yang sedikit mencurigakan di warung," ucap Leo di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa(23/4). 

Leo pun langsung menuju ke lokasi yang dikatakan oleh anak kecil itu. Namun sayang, warung ini saat didatangi sudah tutup dan tidak ada satupun orang. Tidak berhenti sampai disini, dirinya lalu mencari informasi mengenai warung ini kepada orang sekitar. 

Ternyata ada salah satu rumah yang lokasinya berada di belakang TKP. Si pemilik rumah mengatakan bahwa ada terjadi keanehan tepatnya saat malam hari, dirinya mendengar ada suara orang yang meminta pertolongan. 

"Dibelakang toko ada rumah, kemudian ditanyakan ke pemilik rumah itu, ada seorang ibu yang menceritakan bahwa pada malam libur maulid, dia bercerita sekitar jam 11 tengah malam ada orang yang berteriak meminta pertolongan, ada kegaduhan di depan. Pernyataan ini semakin meyakinkan kita," jelas Leo. 

Leo pun mendapatkan informasi bahwa warung ini adalah warung yang disewakan. Dirinya lalu mencari pemilik warung dan akhirnya mendapatkan satu nama yang menyewa warung itu yaitu Aris Sugianto (34). 

Namun saat dilakukan pencarian, Aris sudah melarikan diri dari rumahnya dan berusaha untuk kabur ke Lampung. Aris akhirnya tertangkap oleh Polda Metro Jaya ketika melakukan perjalanan menaiki bus di tol Jakarta. Setelah itu diamankan pelaku kedua, Azis Prakoso(23), yang pada akhirnya kepolisian menemukan kepala mayat korban dalam koper. 

Selasa, 02 April 2019

TexasPokerQQ : Pelaku Begal Yang Potong Tangan Korban di Makassar Divonis 19 Tahun Penjara



TexasPokerQQ Dua pelaku begal pemotong tangan seorang mahasiswa di Makassar, Sulsesl divonus hukuman penjara 18 tahun. Mereka berdua terbukti melakukan pencurian dan kekerasan terhadap korban. 

Kedua terdakwa yang divonis adalah Aco alias Pengkong dan Firman, Sidang vonis ini dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, di Jalan Kartini, Selasa(2/4). 

"Menyatakan terdakwa pertama bernama Aco alias Pengkong dan terdakwa kedua Firman alias Emmang sudah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan luka berat dan dilakukan secara bersama sama,"  ucap Bambang Nurcahyo, selaku Ketua Majelis Hakim ketika membacakan keputusannya. 

Bambang menambahkan, mereka berdua melanggar pasal 365 ayat 4 KUHP. 

"Menjatuhkan pidana penjara kepada Aco alias Pengkong dan Firman alias Emmang sebanyak 18 tahun penjara dipotong masa tahanan," jelas Bambang. 

Hakim juga memerintahkan untuk barang bukti berupa handphone milik korban, Imran (19), seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Makassar untuk dikembalikan. Namun kendaraan roda dua milik terdakwa menjadi sitaan negara. 

"Memerintahkan kedua terdakwa untuk tetap berada dalam masa tahanan," ucapnya. 

Kedua terdakwa yang mendengarkan keputusan dari hakim itu hanyalah terdiam. Mereka diberikan kesempatan untuk melakukan banding jika merasa keberatan dengan putusan yang dibacakan hakim. 

Putusan hakim ini jauh lebih berat dibandingkan tuntutan jaksa penuntut umum di sidang sebelumnya. Dalam sidang sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut terdakwa dengan hukuman penjara 17 tahun. 

Jaksa Adrian Dwi Saputra dalam tuntutannya menyatakan bahwa terdakwa terbukti mengambil barang berharga milik korban bernama Imran (19), seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta Makassar pada bulan November 2018.

TexasPokerQQ : Pengakuan Ahmad Rubangi, Supir Ratna Sarumpaet, Terkait Kebohongannya



TexasPokerQQ Supir Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi, menceritakan pengakuan majikannya terkait dengan penganiayaan yang terjadi. Ratna Sarumpaet mengaku dipukuli oleh orang dan ketika pulang kerumah terlihat dengan wajah yang lebam. 

Rubangi menambahkan, dirinya mendapatkan foto wajah lebam Ratna Sarumpaet melalui WhatsApp. Ketika pulang, Ratna Sarumpaet dikatakan Rubangi memang terlihat dengan wajah yang tidak biasa. 

"Ibu juga mengirim foto wajahnya, melalui WhatsAPP. Mukanya terlihat lebam-lebam. Seingat saya kata Ibu dirinya habis dipukuli oleh beberapa orang. Ibu kemudian menangis, lalu ibu istirahat," ucap Rubangi ketika menjadi saksi dalam sidang lanjutan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, di Jalan Ampera Raya, Selasa(2/4). 

Rubangi mengaku dirinya tidak menanyakan lagi terkait dengan penganiayaan yang terjadi kepada ibu Ratna Sarumpaet. Ratna diketahui Rubangi dianiaya oleh 2 orang di daerah Bandung. 

Tiga hari kemudian, pada tanggal 27 september 2018, Ratna meminta untuk diantarkan ke Sarinah. 

"Diminta mengantar Ibu ke Sarinah, mau belanja, setelah itu ke Manggarai," ucapnya. 

Ratna Sarumpaet didakwa melakukan onar dengan hoax penganiayaan yang terjadi pada dirinya. Cerita kebohongan Ratna Sarumpaet dimulai setelah operasi plastik yang dilakukannya di RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. 

Dalam isi surat dakwaan, dijelaskan tentang tindakan medis operasi perbaikan muka (facelift) atau pengencangan kulit muka Ratna Sarumpaet. Ratna kemudian menjalani rawat inap di RS Bina Estetika yang dilakukan dari tanggal 21 sampai 24 September 2018. 

"Bahwa selama menjalani rawat inap itu, terdakwa sebanyak beberapa kali mengirimkan foto-foto wajahnya dalam keadaan bengkak dan lebam akibat dari tindakan medis," ucap jaksa dalam surat dakwaan yang dibacakan. 

Perbuatan Ratna Sarumpaet ini menceritakan tentang penganiayaan dan mengirimkan foto-foto wajahnya dalam kondisi bengkak dan lebam, dikatakan jaksa ini merupakan rangkaian kebohongan Ratna untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat, termasuk juga kepada tim pemenangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. 

Yang dimana sebenarnya wajah yang bengkak dan lebam ini adalah akibat dari tindakan medis operasi perbaikan muka.

Bukti Kemenangan Ibu AHMAD FAUZI Sebesar Rp22.620.000 Juta

Selamat Kepada Saudari AHMAD FAUZI yang sudah melakukan Withdraw di Website TexasPokerQQ.